Gaskanindonesia, Luwu Timur- Kebocoran pipa minyak milik PT Vale Indonesia kembali terjadi di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel). Peristiwa ini mencemari aliran irigasi dan sawah warga, dengan total sekitar 38 hektare lahan pertanian yang terdampak. Selain itu, minyak hitam pekat dengan bau menyengat juga meluas ke kebun serta beberapa aliran sungai di sekitar lokasi.
β
βKetua IPMIL RAYA UNIBOS, Ghiant Braldy, menegaskan kebocoran kali ini bukan insiden sepele, melainkan bentuk kelalaian serius yang mengancam lingkungan hidup dan keselamatan warga.
β
ββMinyak tersebut berwarna hitam pekat, berbau tajam, dan sangat berisiko mencemari lingkungan. Dampaknya sudah pasti buruk bagi masyarakat sekitar. Bayangkan, sawah yang menjadi sumber kehidupan warga kini terancam gagal panen,β ujarnya.
β
βGhiant juga menyoroti fakta bahwa kebocoran pipa ini bukan yang pertama kali terjadi.
β
ββIni sudah kali ketiga terjadi di lokasi yang tidak jauh berbeda. Jika perusahaan sebesar PT Vale tidak mampu mengurus infrastruktur dasarnya, lalu bagaimana mereka bisa menjamin keselamatan masyarakat luas? Kebocoran berulang ini bukti nyata lemahnya tanggung jawab korporasi,β tambahnya.
Ketua IPMIL Unibos (45) Desak Pertanggungjawaban Hukum, Imbas Kebocoran Pipa PT Vale
