GASKANINDONESIA,Luwu Timur — Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Luwu Timur tahun ini menjadi momen penuh haru bagi para tenaga pendidik.
Upacara yang berlangsung khidmat di Lapangan Pendidikan Malili, Kamis (27/11/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam. Usai memimpin upacara, Bupati Irwan memberikan apresiasi luar biasa kepada guru-guru yang telah mengabdikan dirinya di wilayah terpencil.
Dalam kesempatan itu, Bupati Irwan memberikan kejutan berupa dua unit sepeda motor pribadi kepada dua guru yang telah lama mengajar di sekolah dengan akses sangat terbatas. Kedua guru tersebut adalah Sahria, yang telah mengabdi 21 tahun di SDN 261 Limbua, Kecamatan Wasuponda, dan Sulfaizah, yang sudah 20 tahun mengajar di SDN 260 Pallauru, Kecamatan Wasuponda. Selama ini, keduanya menjalankan tugas tanpa kendaraan memadai untuk menempuh jarak jauh menuju sekolah mereka.
“Hadiah ini hanyalah bagian kecil dari penghargaan kami atas pengabdian Ibu Guru semua. Terima kasih karena sudah bertahun-tahun tetap setia mendidik anak-anak Luwu Timur meski dengan segala keterbatasan,” ungkap Bupati Irwan dengan mata yang terlihat berkaca-kaca.
Tak hanya itu, sebagai bentuk perhatian terhadap aspirasi guru, Bupati Irwan juga memberikan bantuan tunai Rp 2 juta kepada delapan guru yang sebelumnya menyampaikan langsung kondisi sekolah mereka, mulai dari kerusakan ruang kelas, akses jalan, hingga kebutuhan meubelair.
“Yang delapan orang ini, mohon maaf bukan berarti kami menilai atau membeda-bedakan. Ini bentuk penghargaan saya. Masing-masing saya berikan Rp 2 juta,” jelas Bupati Irwan.
Bupati menegaskan, seluruh bantuan tersebut—baik motor maupun tunai—bukan berasal dari anggaran pemerintah, melainkan dana pribadi Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan.
Dalam momen yang hangat itu, Bupati Irwan juga menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk menindaklanjuti kebutuhan fasilitas pendidikan, termasuk perbaikan mobiler sekolah mulai tahun 2026.
“Jujur, tadi waktu dinyanyikan lagu Terima Kasih Guru, saya sangat terharu. Ini bagian terkecil dari rasa terima kasih kami kepada para guru. Insha Allah ke depan kami akan memprogramkan bantuan motor bagi guru-guru yang berada di daerah terpencil, supaya mereka tetap eksis mengajar di sekolahnya masing-masing,” tegasnya.
Acara yang dipenuhi kehangatan dan apresiasi ini menjadi bukti bahwa pengabdian guru, terutama di daerah terpencil, tidak luput dari perhatian pemerintah daerah.
Lap : Tim





