GASKANINDONESIA, Luwu Timur—Kabupaten Luwu Timur kembali mencatat capaian positif dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Di bawah kepemimpinan Bupati Irwan Bachri Syam, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 turun signifikan, yakni berkurang sekitar 2,15 ribu jiwa.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu Timur menunjukkan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 berada di angka 18,55 ribu jiwa. Angka tersebut menurun dibandingkan Maret 2024. Persentase penduduk miskin juga terkoreksi dari tahun sebelumnya, turun 0,76 persen sehingga menjadi 5,79 persen pada 2025.
Melihat perjalanan delapan tahun terakhir, yakni periode 2018–2025, tren penurunan kemiskinan di Luwu Timur terbilang konsisten. Pada 2018, jumlah penduduk miskin tercatat 21,15 ribu jiwa dan terus berkurang hingga 2025. Meski demikian, terdapat dua tahun yang mengalami kenaikan, yaitu 2021 dengan 20,99 ribu jiwa dan 2023 dengan 21,97 ribu jiwa.
Pada 2021, peningkatan penduduk miskin terjadi sebesar 0,17 ribu jiwa sebelum akhirnya kembali menurun pada 2022 sebesar 0,10 ribu jiwa. Tren ini sempat naik lagi di 2024 dan kembali turun di 2025.
Perkembangan serupa terlihat pada persentase penduduk miskin. Pada 2018, angka kemiskinan mencapai titik tertinggi, yaitu 7,23 persen. Setelah itu, persentasenya terus menurun, kecuali pada 2021 dan 2023 yang mengalami kenaikan menjadi 6,94 persen dan 6,93 persen.
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menegaskan bahwa penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan buah kerja sama seluruh elemen, bukan hanya upaya pemerintah semata. Ia mengajak semua pihak terus terlibat aktif dalam mendukung program-program pengentasan kemiskinan.
“Angka itu hanya hitungan, tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana seluruh pihak dapat mengambil bagian dalam mengawal program ini agar angka kemiskinan terus menurun setiap tahunnya,” ujar Irwan.





