GaskanIndonesia, Luwu – Sabtu sore yang biasanya tenang di Dusun Hati Damai, Desa Lamunre Tengah, Kecamatan Belopa Utara, mendadak berubah menjadi momen penuh horor.
Seorang pria ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam rumahnya membuat warga yang selama ini hidup tenteram sontak dilanda kepanikan dan tanda tanya besar.
Korban diketahui bernama Aris (32), seorang wiraswasta yang dikenal tertutup dan hidup menyendiri.Sehari-hari, ia jarang terlihat berinteraksi dengan tetangga, namun dikenal baik dan tidak pernah menimbulkan masalah.
Kejadian bermula saat Anas, teman dekat Aris, datang dengan niat mengajaknya memasang dekorasi untuk sebuah acara pesta. Namun yang ditemui bukanlah senyum sambutan, melainkan keheningan mencekam. Rumah Aris tampak gelap dan tak ada tanda-tanda kehidupan.
Merasa ada yang janggal, Anas mencoba mengintip dari jendela dan apa yang dilihatnya langsung membuatnya mundur gemetar.
Jasad Aris tergeletak membusuk di dalam kamar, tubuhnya sudah mulai membengkak. Bau menyengat menusuk hidung. Jeritan pertama terdengar, lalu dalam hitungan menit, warga mulai berdatangan, dan suasana berubah menjadi kacau.
Anni, warga sekitar, segera menghubungi pihak keluarga. Fitri, adik kandung Aris, bersama beberapa warga lain langsung mengabari kepolisian.
Tak berselang lama, petugas dari Sat Reskrim Polres Luwu dan Polsek Belopa tiba di lokasi, mengamankan TKP dan mengevakuasi jenazah ke RSUD Batara Guru.
Hasil pemeriksaan awal mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kapolsek Belopa, AKP Ralim, menyatakan bahwa indikasi tindak kriminal tidak ditemukan. Dugaan kuat, Aris meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Keluarga mengonfirmasi bahwa Aris mengidap penyakit gondok beracun dan asma akut.
Fitri mengatakan, terakhir kali bertemu dengan sang kakak adalah pada Rabu pagi, 18 Juni 2025, tiga hari sebelum penemuan jasadnya.
Meski tim medis menyarankan autopsi untuk memastikan penyebab kematian, pihak keluarga memilih menolak. Mereka percaya, kematian Aris adalah takdir karena penyakitnya, bukan karena perbuatan orang lain.
Kini, rumah yang dulunya sunyi itu menyisakan trauma dan tanda tanya. Masyarakat Dusun Hati Damai tak lagi merasa benar-benar damai karena kematian Aris menyisakan kisah yang membekas di hati banyak orang.(*)