Proyek pembangunan Pasar Tomoni kini menjadi perhatian dimedia sosial. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 18,5 Miliar dari APBD Tahun Anggaran 2024.
Bagaimana tidak, mega proyek yang dirancang untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah melalui sektor perdagangan ini terkesan dikerja asal jadi.
Dijelaskan Ketua Pospera PAC Towuti Amrullah, bangunan Pasar Tomoni yang dibangun di atas lahan bekas pasar tradisional seluas 9.415 meter jauh dari ekspektasi.
Dari pantauan, proses perpaduan pasir, kerikil, besi alias pengecoran bangunan dua lantai dengan luas 5.516 meter ini dilakukan dengan cara manual.
“Dengan demikian, jika berbicara hasil sesuai bobot-bebet bangunan menjadi tanda tanya besar. Apalagi bangunan ini akan menampung ratusan bahkan ribuan orang nantinya,” Beber pria yang akrab disapa Ullah Kamase. Rabu,12/03/2025
Terkait persoalan ini, Pospera Luwu Timur meminta pihak Kejaksaan Negeri Luwu Timur, Polres Luwu Timur serta Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan melakukan peninjauan.
“Kacau kalau begini kontraktornya, jadi kami dari Pospera meminta agar periksa kontraktor Proyek ini. Minta Data Hasil Uji Lab Betonnya,” Desaknya.
Sekedar diketahui, Proyek pasar tomoni sudah memasuki Addendum ke 2 dengan denda berjalan. (*)