Komisi III DPRD Lutim Turun Langsung Menyaksikan Kondisi Petani Yang Sawahnya Tenggelam di Desa Tole

Gaskanindonesia,Lutim- Hari ini, terungkap petani di desa Tole, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur yang sawahnya tenggelam selama 18 hari. Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Luwu Timur, Yusuf Pombantu kepada, Suraterkininews, Senin (2/6/2025).

“Kondisi sekarang sudah surut. Menurut info petani 18 hari tenggelamnya. Dampaknya, Biaya panen lebih mahal yang biasanya 2 juta per Hektar kini menjadi 4 juta per hektar,” Kata Yusuf Anggota DPRD Luwu Timur dapil Kecamatan Nuha-Towuti.

Bacaan Lainnya

Selain itu, Lanjut Yusuf, hasil Panen per hektar juga berkurang. Karena ada bagian yang tidak bisa dipanen. Kurang lebih 30 hektar lahan terdampak.

Menurut Yusuf pembantu petani di Desa Tole ini ia dengar saat dia bersama rekannya Anggota DPRD Luwu Timur, Alamsyah dan Erick Strada berkunjung di desa Tole menyaksikan langsung kondisi Petani di desa tersebut. Kunjungan tersebut dilakukannya sebagai tindak lanjut aduan kepala desa Tole kepada DPRD Luwu Timur.

Selain dari DPRD Luwu Timur berkunjung di desa Tole. Hadir pula Kepala Dinas Peranian Luwu Timur bersama Kepala Desa Tole dan pihak dari PT Vale Indonesia.

Setelah menyerap petani di Desa Tole. Yusuf bersama rekannya di DPRD Luwu Timur akan menggunakan peran dan fungsi sebagai anggota DPRD. Yusuf berkomitmen akan kawal aspirasi petenai di Desa Tole.

“Harapan untuk jangka pendek, PT Vale memberikan bantuan terkait kerugian petani akibat naiknya air Danau Mahalona. Kasian petani untuk menutupi modal saja tidak mampu dan ada sebagian modalnya dari pinjaman kredit bank.

Bantuan PT Vale sangat dibutuhkna sebagai bagian dari tanggung jawab sosial masyarakat yang berada di wilayah pemberdayaannya.

“Sedangkan bencana di luar Luwu Timur, PT Vale biasa beri bantuan. Masa ini musibah di depan mata yang menimpa petani di desa tole tidak bisa dibantu. Untuk jangka panjang salah satu alternatifnya adalah melakukan pengerukan di hulu sungai desa Tole. Sehingga, air dari Danau Mahalona bisa lancar keluar ke Danau Towuti. Kedepannya, potensi kejadian serupa lahan tenggelam bisa dikurangi atau dihindarkan,” Harap Yusuf. (***)

Pos terkait